Densus 88 Dituding Biang Konflik Poso Membesar
Bukan Masalah Muslim-Non MuslimRabu, 03 April 2013 – 13:30 WIB
Menurut para tokoh masyarakat dan anggota DPRD di Palu, lanjut politisi PKS itu, Poso sengaja dicitrakan sebagai pusat terorisme dan dijadikan sebagai pusat instabilitas yang permanen oleh pihak asing. ”Mereka setuju teroris diberantas, tapi mereka meminta agar julukan poso sebagai pusat terorisme dihapus dari wacana publik,” ungkap Almuzzammil Yusuf.
Dia menyarankan, Presiden SBY dan Kapolri melakukan evaluasi yang komprehensif dalam penanganan terorisme oleh Densus 88 agar tidak banyak korban berjatuhan. Jika tidak segera dievaluasi, dampak kerja Densus 88 akan menjadi beban polisi lokal yang disikapi antipati oleh masyarakat sehingga hubungan mereka menjadi tegang.
“Evaluasi terpenting adalah pendekatan kekerasan yang main tembak harus diganti dengan pendekatan persuasif dan simpatik, dialogis, pendekatan kesejahteraan, dan pelurusan pemahaman agama yang dikedepankan sehingga bisa merebut simpati mayoritas masyarakat yang tidak terlibat dalam memberantas terorisme,” sarannya.