Desa Air Hitam Laut Diserang Wabah Diare, Korban Capai Puluhan Orang
Saat ini, katanya, tim medis tengah melakukan pengecekan terhadap santri-santri yang terkena diare, hal tersebut untuk mengetahui penyebab terkenanya wabah diare.
‘‘Tim medis tengah melakukan pengecekan, hal tersebut untuk mengetahui penyebab terjadinya diare, kalau dugaan sementara santri kita keracunan karena makanan,’‘ tuturnya.
Apalagi, dalam beberapa minggu ini di Desa Air Hitam Laut tidak pernah hujan, dan baru-baru ini hujan. Karena di Desa Air Hitam Laut sumur bor yang layak komsumsi hanya ada beberap sumur, air hujan merupakan sumber air bersih yang ditampung warga setempat untuk dikonsumsi dan mengolah makanan.
‘‘Kan sudah lama tidak hujan, sementara di Air Hitam Laut banyak sarang burung walet, bisa jadi burung walet yang terbang bawa kotoran, saat hujan warga langsung menampung air hujan untuk dikomsumsi dan untuk mengolah makanan,’‘ tutur Arsuadman.
Namun, lanjutnya, hasil uji labor yang dilakukan tenaga medis tetap ditunggu, hal tesebut untuk mengetahui lebih pasti penyebab diare.
‘‘Kita tunggu hasil labornya, yang jelas dugaan sementara dari makana, apalagi santri kita bawa makana dari rumah masing-masing, kita tunggu hasil lab nya,’‘ tukasnya.
Sementara itu, di Merangin, justru penyakit muntaber yang kini menyerang warga. Dalam seminggu saja, sedikitnya 10 anak dilarikan ke rumah sakit.
Direktur Rumah Sakit Umum Kol Abunjani Bangko Birman Saragih melalui staf bagian pelayanan Tetriadi, saat ditemui mengatakan, penderita yang dirawat di RSUD Kol Abunjani sebanyak 10 orang, rata-rata penderita anak-anak. ‘‘Itu rata - rata muntaber dan mencret,’‘ ujarnya.