Detik-detik Benturan Choirul Huda Hingga Meninggal Dunia
Menurut dia, Huda mengalami benturan keras di dada dan rahang sebelah kiri dengan Ramon. Benturan itu membuat Huda tergeletak dan sempat tidak sadarkan diri.
’’Mengalami trauma. Huda terkena henti napas dan jantung seketika,’’ jelasnya.
Yudhi menyatakan, tim medis di Stadion Surajaya sudah bertindak tepat. Pembebasan napas melalui alat bantu medis sudah dilakukan.
Pukul 15.40, Huda juga langsung dibawa dengan ambulans ke RSUD dr Soegiri. ’’Kami di IGD sudah siap. Pukul 15.50 Huda langsung kami tangani,’’ tegasnya.
Doktes spesialis anestesi itu mengungkapkan, Huda sempat sadarkan diri setelah dipasangi alat bantu napas permanen. Kulitnya sempat memerah setelah mendapat perawatan sekitar 30 menit.
Sayang, setelah itu kondisinya menurun drastis. ’’Kami langsung lakukan pompa jantung. Tapi, sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan,’’ ungkap Yudhi.
Timnya terus melakukan pertolongan. Namun, lebih dari sejam mendapat perawatan, Huda tidak terselamatkan. Pemain kebanggaan publik Lamongan itu meninggal pukul 16.50.
’’Saya memang belum lakukan scanning karena kondisi Huda yang kritis. Tapi, menurut analisis saya, dia terkena trauma akibat benturan. Terutama di rahang. Sebab, di bagian leher ada saraf yang terhubung ke otak. Di situ kenanya. Vital soalnya,’’ terangnya.