Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com
Sepak Bola Gembira Berujung Duka

Detik-detik Benturan Choirul Huda Hingga Meninggal Dunia

Senin, 16 Oktober 2017 – 05:51 WIB
Detik-detik Benturan Choirul Huda Hingga Meninggal Dunia - JPNN.COM
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda semasa hidup. FOTO: DOK DIPTA WAHYU /JAWA POS

Huda jugalah yang ikut membantu Kota Soto menembus kasta tertinggi sepak bola nasional. Dimulai dari Divisi II Jawa Timur 2000, perlahan Persela merangsek naik ke Divisi Utama.

’’Dia tidak tergantikan. Sosok pemain yang selalu membuat rekan setim tenang dalam bermain,’’ ungkap Charles Putiray, rekan Huda yang juga ikut mengantarkan Persela hingga ke liga utama pada 2002.

Nama Huda pun naik kala itu. Banyak tim yang sempat ingin merekrutnya dengan iming-iming gaji besar.

Menurut Charles, Huda menolak dengan tegas semua tawaran tersebut. ’’Baginya, Persela adalah rumahnya. Dia tidak mau pergi sampai karirnya berakhir,’’ bebernya.

Huda pun selalu menjadi pilihan utama sampai saat ini. Pelatih dan pemain silih berganti di skuad Persela. Namun, Huda tetap setia di bawah mistar gawang.

Kegemilangannya menjaga gawang Persela tak tergantikan. ’’Orangnya juga tidak sombong. Baik sama junior-junior, sering ngasih nasihat,’’ kata Samsul Arifin, bek sayap Persela saat ini.

Musim 2017 ini, prestasi Huda memang sempat merosot. Penampilannya tidak secemerlang dulu.

Akibatnya, ban kapten yang selama ini melingkar di bahunya sempat berpindah ke Samsul Arif hingga Jose Manuel.

Saat itu, Marcel Sacramento yang berhasil lolos dari jebakan offside berhadapan dengan kiper Persela Lamongan Choirul Huda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close