Detik-detik Operasi Senyap KPK Menangkap Bupati HST
Yang lain mengawasi, dan satu petugas merekam aktivitas penangkapan tersebut. "Bupati menyambut dengan ramah seluruh petugas itu," ucapnya.
Tak lebih dari sejam, Abdul Latif kemudian langsung dibawa ke mobil KPK. Petugas KPK yang lain kemudian menggeledah rumah dinas.
Saking senyapnya, para pegawai di lantai I tidak ada yang menyadari kalau lima orang asing yang bersama bupati mereka itu adalah petugas KPK.
"Padahal di lantai I banyak pegawai termasuk wartawan sedang berbincang ringan dekat pintu masuk kantor sekretariat tersebut," ucapnya.
KPK menangkap Latif sekitar pukul 10.30 Wita. Sebelumnya, KPK juga telah menciduk dua kontraktor HST. Mereka adalah Fauzan dan Abdul Basit.
Fauzan yang dikenal sebagai tangan kanan Abdul Latif sejak menjabat sebagai kepala daerah, dijemput di rumahnya, Desa Rangas, Birayang, Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS) sekitar pukul 08.00 Wita.
Awalnya, Fauzan enggan menanggapi karena melihat penampilan petugas KPK. Dia buru-buru ingin pergi untuk urusan penting. Saat mengetahui, yang datang adalah petugas KPK, Ketua Kadin HST itu langsung limbung.
Istrinya histeris karena tak terima suaminya dibawa petugas. Seluruh kunci-kunci kendaraan milik Fauzan disita petugas. Uang sejumlah Rp5 miliar kemudian disita petugas.