Detik-detik Ortu Mempelai Pria Melabrak di Lokasi Ijab Kabul
Di hadapan penghulu Hadi Muhammad. Disaksikan belasan aparat polsek setempat dan belasan keluarga mempelai perempuan.
’’Saya terima nikahnya Ratri Listyorini bin Bejo Kustino dengan maskawin tersebut (seperangkat alat salat dan uang tunai Rp 1 juta) dibayar tunai,’’ ucap Aditya di depan penghulu sebagaimana dikutip Jawa Pos Radar Solo.
’’Goro-goro’’ itu bersumber dari ketidaksetujuan keluarga mempelai pria terhadap pernikahan tersebut.
Ayah dan ibu Aditya tak rela putra mereka menikah dengan Ratri yang berstatus janda dengan dua anak.
Kemarin ketidaksetujuan itu mereka wujudkan dengan tindakan. Mendatangi langsung restoran tempat ijab kabul akan dihelat.
Padahal, sekitar pukul 09.00 itu, kedua mempelai telah bersiap. Penghulu dan wali mempelai perempuan duduk melingkari meja. Sekitar 50 tamu undangan menjadi saksi janji suci tersebut.
Namun, belum sempat mengucapkan ijab kabul, orang tua mempelai pria, Sumarso dan Endang, datang. Endang yang emosional langsung menyemburkan sumpah serapah.
Teriakan Endang yang memenuhi ruangan membuat tamu undangan kaget. Suasana akad nikah yang tadinya adem ayem mendadak tegang.