Dewan Adat Papua Demo di DPR Papua
Desak Pengungkapan Kasus Penembakan di WamenaKamis, 18 September 2008 – 11:20 WIB
Tak lama Fadal Al Hamid membacakan pernyataan sikap DAP, namun sebelumnya ia kembali bertanya 'mengapa rakyat Papua dibunuh saat merayakan hari internasional bangsa pribumi se-dunia'. Dalam pernyataan sikap itu tertulis beberapa sikap tegas DAP atas insiden lapangan Sinapuk Wamena yang telah menewaskan Opinus Tabuni. Antara lain pertama, Insiden penembakan yang menewaskan Alm Opinus Tabuni oleh peluru aparat keamanan Indonesia adalah kejatahan kemanusiaan yang telah menginjak - injak harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan yang mulia. Kedua, penancapan bendera (Merah Putih, SOS dan Bintang Fajar bukanlah alasan untuk melakukan pembunuhan terhadap masyarakat adat Papua. Penancapan bendera itu adalah bentuk ekspresi , protes terhadap berbagai bentuk ketidakadilan, marginalisasi, kemiskinan structural yang terus dirasakan oleh masyarakat adat Papua.
Ketiga, peristiwa tewasnya Opinus Tabuni bukan merupakan persoalan adat, tindakan pembunuhan ini adalah kejahatan kemanusiaan yang terkait dengan persoalan politik. Sebab itu untuk penyelesaiannya harus melalui mekanisme politik serta pertanggungjawaban hokum dan moral oleh NKRI.
Keempat, Insiden penembakan wamena itu harus menjadi tragedy yang terakhir. "kami tidak rela, jik atindakan seperti itu terulang kembali bagi masarakat adat papua yang lain dna akan dating," katanya.