Di Australia, Ada Diplomasi Kuliner Komunitas Muslim, Yahudi, Yunani dan Italia
Berdiplomasi lewat memasak. Lewat makanan, kita dapat mengenal semua budaya yang berbeda dengan damai. Seperti yang sering dilakukan di Australia, khususnya di kota Melbourne.
Harumnya bumbu dan rempah-rempah bisa tercium saat koki yang mewakili Museum Yunani, Italia, Yahudi, dan Muslim di Melbourne sedang beraksi dalam meracik makanan.
Pada awalnya para koki terkejut saat diberi tahu bahwa mereka tidak boleh memasak dari resep sendiri.
Alice Zaslavsky, seorang mantan guru sekolah dan kontestan MasterChef 2013, mewakili Museum Yahudi di acara yang bertajuk 'Cook-off'. Ia diminta memasak dua masakan khas komunitas Muslim.
Peserta lainnya adalah perwakilan dari Museum Islam Australia, yang juga pernah menjadi kontestan MasterChef, Samira El Khafir yang diminta memasak makanan khas Yahudi.
Phillip Vakos memenangkan lomba masak dengan masakan Italia. Foto: ABC, Simon Leo Brown.
Sementara peserta yang mewakili Museo Italiano, museum Italia di Melbourne adalah Harrison Lockett yang memasak Yunani, dan sebaliknya perwakilan Museum Yunani, Philip Vakos diminta untuk memasak Italia.
Vakos memenangkan babak memasak hidangan utama dengan memasak hidangan 'carciofi alla romana'.
"Aku ubah rasanya sedikit. Dengan menambahkan beberapa selera Yunani," katanya. "Kami memiliki hidangan yang sama ... tapi kita memasaknya dengan kacang-kacangan."
Suasana memasak diantara para kontestan. Foto: ABC, Simon Leo Brown