Di Balik Menurunnya Popularitas PM Benjamin Netanyahu dan Kemarahan Warga Israel
Pada tahun 2016, Meni Naphtali, yang mengelola kediaman PM selama 20 bulan, dianugerahi 170.000 shekel, atau sekitar Rp 77 juta, setelah menggugat Bibi dan istrinya dengan klaim jika ia menjadi rusak setelah tinggal bersama keluarga Netanyahu.
Dia menuduh jika ibu negara pernah meneleponnya untuk memakinya pada jam 3 pagi ketika dia membeli jenis susu yang salah.
Tim media dari kantor perdana menteri Israel menggambarkan klaim tersebut sebagai "gosip yang jahat."
Keluarga Netanyahu menghadapi banyak pertanyaan setelah terungkap kalau anggaran es krim untuk perdana menteri pada tahun 2012 berjumlah lebih dari Rp26 juta.
Mereka juga mendapat kecaman pada tahun 2013 karena mengeluarkan lebih dari Rp100 juta untuk memasang tempat tidur pada pesawat sewaan saat hendak menghadiri pemakaman Margaret Thatcher.
Pada tahun 2019, Sara dinyatakan bersalah karena menyalahgunakan dana negara untuk membeli katering, dan didenda lebih dari Rp 220 juta sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan.
Benjamin Netanyahu saat ini diadili atas dugaan korupsi dan penipuan, dalam kasus yang sudah berjalan lama dan memiliki hubungan dengan Australia.
Di antara tuduhan tersebut adalah dia memberikan bantuan kepada rekan bisnis dengan imbalan hadiah. Tapi PM Netanyahu menyangkal melakukan kesalahan.