Di Depan Para Pemimpin Dunia, Nadiem Makarim Angkat Masalah Guru, Kepsek, & Siswa
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menjadi pembicara pada sesi ‘Digital Learning and Transformation’.
Sesi khusus ini menghadirkan para pemimpin negara yang menjadi pionir dalam hal pembelajaran digital.
Pada kesempatan ini, Menteri Nadiem menekankan bahwa kebutuhan guru dan siswa menjadi akar dari kebijakan teknologi pendidikan yang diterapkan di Indonesia.
“Dalam tiga tahun terakhir, Indonesia telah memulai transformasi paling progresif dalam sejarah pendidikan Indonesia. Kebijakan ini kami beri nama Merdeka Belajar,” sebut Nadiem Makarim pada konferensi tingkat tinggi (KTT) Transforming Education yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota New York, Senin (19/9).
Sesi ‘Digital Learning and Transformation’ bersama para pemimpin negara bertujuan untuk mempromosikan solusi inovatif, kebijakan dan praktik yang memberdayakan, serta memastikan akses pendidikan digital di berbagai belahan dunia.
Dalam paparannya, Menteri Nadiem menjelaskan bahwa teknologi yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek berpusat pada pemangku kepentingan. Filosofi desain teknologi Indonesia berpusat pada pengguna.
"Kami mendengarkan guru, kepala sekolah, peserta didik, dan lain sebagainya. Alih-alih membangun produk teknologi yang kami pikir diperlukan, kami lebih berfokus pada apa yang sebenarnya mereka butuhkan,” terang Menteri Nadiem di hadapan para pemimpin negara-negara di dunia.
Berbagai platform teknologi yang dikembangkan Kemendikbudristek adalah platform Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Kampus Merdeka, Kedaireka, belajar.id, Arkas, TanyaBOS, dan SIPLah. Kesemuanya itu menurut Nadiem, telah digunakan oleh jutaan orang di Indonesia.