Di Hadapan CEO Top di Jepang, Jokowi Minta Hubungi Menteri Ini Jika Ada Masalah, Siapa Dia?
Sebagai negara demokrasi terbesar keempat di dunia, Presiden Jokowi mengatakan bahwa check and balances dalam sistem pemerintahan Indonesia berjalan dengan baik.
Politik domestik Indonesia juga sudah sangat stabil, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga cukup baik pascapandemi.
"Tahun yang lalu, kami tumbuh 3,69 (persen) dan kuartal pertama tahun ini Indonesia ekonominya masih tumbuh 5,01 persen year on year, inflasi juga bisa dijaga di 4,35 (persen). Kemudian defisit fiskal juga cukup baik, saya kira tahun ini akan jatuh di bawah empat," jelasnya.
Selain itu, Indonesia juga masih memiliki cadangan devisa sebesar USD 135 miliar dan bisa dipakai untuk 6-7 bulan impor.
Saat ini, investasi diharapkan bisa untuk membangun ekonomi hijau termasuk di bidang transisi energi.
"Saat ini juga kami sedang memulai membangun ibu kota baru di mana banyak sekali peluang investasi, mulai dari infrastruktur, teknologi untuk membangun smart city, dan lain-lainnya. Kebijakan investasi juga sudah kami sederhanakan lewat Omnibus Law, undang-undang cipta kerja, sehingga semua perizinan bisa ditangani secara terkoordinasi di kantor investasi," paparnya.
Kepada para CEO, presiden pun meminta mereka bisa menghubungi Bahlil Lahadalia jika mengalami kendala dalam berinvestasi di Indonesia.
"Para CEO silakan minta nomor HP-nya Menteri Investasi, ini penting. Jika ada masalah bisa langsung berhubungan dengan Menteri Investasi. Jika tidak bisa selesai di Menteri Investasi, silakan hubungi saya," tandasnya.