Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Di Hadapan JK, Syamsul Laporkan 52 Daerah Belum Miliki BPBD

Selasa, 10 Maret 2015 – 14:19 WIB
Di Hadapan JK, Syamsul Laporkan 52 Daerah Belum Miliki BPBD - JPNN.COM
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA -- Kepala Badam Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif mengungkapkan saat ini ada 52 kabupaten dan 2 kota di Indonesia yang belum membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Padahal, kata dia, BPBD penting sebagai langkah awal untuk menangani bencana di daerah.

Hal ini disampaikan Syamsul dalam sambutan sekaligus laporannya di hadapan Wapres Jusuf Kalla di Rakornas BNPB 2015 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa, (10/3).

"Masih ada 52 kabupaten dan 2 kota yang belum membentuk BPBD oleh itu tujuan Rakornas adalah langkah awal penanggulangan bencara 2015 dan mempersiapkan penangulangan bencana 2016," ujar Syamsul.

Rakornas yang dihadiri oleh 2000 orang ini dilaksanakan selama tiga hari. Menurut Syamsul dalam rakornas ini pihaknya juga menandatangani nota kesepahaman dengan 11 kementerian dan lembaga serta perguruan tinggi.

"Kegiatan ini seperti munas, tapi bukan mendirikan partai BNPB," canda Syamsul.

Dalam kegiatan ini BNPB juga memberikan penghargaan pada tokoh yang berperan dalam penanggulangan bencana yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Banjar, Kalimantan Selatan, Pangeran Khairul Saleh. Keduanya mendapatt penghargaan Adi Tangguh.

"Penghargaan Adi Tanguh diberikan perorangan atas jasanya penylenggaraan penangulangan bencana," paparnya.

Selain penghargaan Adi Tangguh, BNPB juga memberi penghargaan antara lain Adi Tanggap, Wira Tanggap, dan Wira Trengginas yang akan diberikan pada malam apresiasi.

JAKARTA -- Kepala Badam Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif mengungkapkan saat ini ada 52 kabupaten dan 2 kota di Indonesia yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA