Di Sini Diusir, Di Sana Dibantai
jpnn.com - SULIT AIR – Bertepatan dengan puncak peringatan 195 tahun hari lahirnya Nagari Sulit Air di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (28 April 1821- 28 April 2016), Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang mencanangkan Sosialisasi Empat Pilar MPR.
Pencanangan dilakukan Oesman di hadapan sekitar 6.500 warga Nagari Sulit Air. Hadir bersama anggota DPD asal Kalimantan Barat ini antara lain anggota MPR Bachtiar Ali, Idris Laena dan Nofi Chandra serta Sekjen MPR Ma'roef Cahyono.
“Saya terakhir ke sini pada 2002 lalu. Tapi pada hari ini dengan misi membawa Sosialisasi Empat Pilar MPR semua anak nagari keluar dan berkumpul di lapangan Koto Tuo dengan jumlah yang sangat luar biasa,” kata Oesman, di Sulit Air, Sabtu (30/4).
Bahkan, lanjut OSO sapaan Oesman Sapta, di tengah-tengah keramaian ini juga hadir ribuan perantau Sulit Air yang tergabung dalam Sulit Air Sepakat (SAS) datang dari Malaysia, Singapura dan sejumlah provinsi di Indonesia.
“HUT kali ini bukan saja memicu kita semua kembali membangun Nagari Sulit Air tapi konteksnya untuk untuk memperkokoh rasa berbangsa dan bernegara. Sosialisasi Empat Pilar MPR adalah yang terbanyak pesertanya dan belum pernah terjadi di wilayah mana pun di daerah,” tegas OSO.
Selain itu, OSO juga mengenang masa lalu kakek dan neneknya yang diusir oleh Belanda dari Sulit Air yang dibuang ke pedalaman Kalimantan Barat, tepatnya di Sukadana.
“Tapi di sana beliau juga dibantai Belanda karena tetap melakukan pergerakan. Di tanah kelahirannya beliau diusir penjajah, tapi di Sukadana juga di bantai Belanda,” tegas OSO.
Sebagai cucu dari kakek dan nenek yang berdarah Sulit Air, OSO menyatakan bangga dengan apa yang sudah dilakukan oleh leluhurnya.