Di Tempat yang Digerebek Itu, Tarif Aborsi segini
“Rata-rata pasien klinik itu wanita muda memang, ada diantaranya masih mahasiswi. Bahkan pelajar setingkah SMA tetapi sudah hamil dan digugurkan di tempat itu,” kata dia.
Menurut dia, terbongkarnya praktek aborsi illegal itu tidak terlepas dari banyaknya Perawat dan Bidan yang bercerita di warungnya saat belanja makanan. Sebab, sehari-harinya dia bekerja menjual nasi tak jauh dari lokasi itu..
“Para pegawai itu yang cerita kalau beli nasi ke warung. Kadang dibilangnya yang aborsi itu anak wanita muda, mahasiswi bahkan pelajar SMA,” ungkapnya.
Meski begitu, masih kata dia, warga sekitar tidak mengetahui dimana tempat pembuangan janin setelah aborsi.
“Kalau itu kami tidak tau dimana mereka (pelaku) membuangnya. Yang aku tahu ada Septic Tank dibuat tepat di depan klinik itu dua lokasi. Tempatnya pun sangat besar,” ujarnya.
Dia menambahkan, untuk tarif sekali melakukan aborsi, pengelola meminta sekitar Rp 5 juta. “ Tarifnya lima juta bang, itu yang pernah diceritakan para pegawainya sebelum digerebek,” ucapnya,
Terpisah, Kasubdit III/Jahtanras Polda Sumut, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Faisal Napitupulu mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap Barang-bukti (BB) berupa janin yang diamankan dari Septic Tank klinik tersebut.
“Janin yang diamankan itu saat ini masih diperiksa di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan,” terangnya. (mag-1/sam/jpnn/habis)