Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Di Tengah Laut, Kaya Minyak, tapi Fasilitas Penjagaan Minim

Selasa, 06 Mei 2014 – 16:38 WIB
Di Tengah Laut, Kaya Minyak, tapi Fasilitas Penjagaan Minim - JPNN.COM
PENGUNJUNG LANGKA: Wartawan Jawa Pos Bayu Putra dengan latar belakang Tugu Nol Kilometer di Pulau Rondo, Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam. Foto: Bayu Putra/Jawa Pos

Lebih dari satu juta orang telah mengunjungi Tugu Nol Kilometer di Sabang. Namun, jika dihitung berdasar sertifikat pengunjung yang dikeluarkan Pemkot Sabang, pengunjung resmi belum menyentuh angka 100 ribu orang. Saya yang datang awal Mei lalu saja menjadi pengunjung ke-94.483.

Hal itu wajar, mengingat untuk mendapatkan sertifikat yang menegaskan bahwa telah mampir di tugu itu pengunjung harus membayar Rp 30 ribu. Dan, uang sertifikat itu menjadi bagian dari PAD (pendapatan asli daerah) Kota Sabang.

Wali Kota Sabang Zulkifli Haji Adam menuturkan, Pulau Rondo memang perlu perhatian lebih dari pemerintah. ”Pulau itu sangat rawan menjadi objek sengketa karena letaknya cukup jauh dari Sabang,” ujarnya saat paparan di hadapan pimpinan MPR.

Jika sampai diklaim negara lain, Indonesia akan rugi besar. ”Perusahaan minyak Malaysia, Petronas, menyatakan bahwa di wilayah sekitar Pulau Rondo terdapat cadangan minyak yang cukup untuk 375 tahun, dan itu berada di teritorial Indonesia,’’ lanjut eks bendahara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu.

Karena itu, dalam kunjungan tersebut, Zulkifli secara khusus meminta perhatian lebih dari pemerintah pusat untuk Pulau Rondo. Fasilitas di pulau tersebut sangat minim. Panel listrik tenaga surya berkekuatan 5.000 watt rusak sejak 2010 akibat tersambar petir, dan hingga saat ini belum diperbaiki.

Begitu pula fasilitas penyulingan air. Alat penyuling air seharga Rp 2 miliar hanya mampu menghasilkan 15 liter per hari. Para anggota TNI-AL dan petugas dishub di pulau tersebut terpaksa membuat sumur air payau di dekat dermaga untuk keperluan mandi dan mencuci.

Namun, fasilitas yang paling diperlukan Pulau Rondo adalah dermaga beton yang kuat dan permanen. Dermaga yang kuat tidak cepat rusak diterjang ombak sehingga kapal bisa merapat ke darat.

Menanggapi berbagai tuntutan itu, Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid menjanjikan akan meneruskan aspirasi tersebut kepada pemerintah pusat. ”Untuk urusan kedaulatan negara, kita tidak boleh pakai hitung-hitungan lagi. Pemenuhan kebutuhan Pulau Rondo seperti dermaga sangat penting,” ujarnya. (Bayu Putra/c2/ari)

TUGU Nol Kilometer di Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam, menjadi titik awal Indonesia di jazirah Sumatera. Kawasan itu selama ini banyak dikunjungi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close