Di Tengah Pandemi, Warga Bogor Kesulitan Tarik Uang dari Koperasi Simpan Pinjam
ABC Indonesia sudah berusaha menghubungi pihak KSP Sejahtera Bersama untuk dimintai tanggapannya melalui telepon, email, dan pesan di akun media sosial mereka sejak tanggal 6 Juli lalu.
Permintaan wawancara ABC baru dijawab oleh admin akun medsos KSPSB pada 17 Juli 2020.
"Mohon maaf baru membalas pesan ini, kami sudah sampaikan undangan wawancara kepada pengurus KSBSB, namun karena kesibukan dan mobilitas yang masih tinggi belum bisa memberikan tanggapan atas undangan wawancara ini," demikian jawaban yang diterima ABC Indonesia.
Baca juga artikel terkait:
- New normal di Indonesia: Kasus penularan naik, tes corona jadi ladang bisnis
- Angka kematian di Indonesia sudah lebih dari 10 ribu jika dihitung berdasarkan pedoman WHO
- Pemerintah Indonesia dianggap menggunakan pendekatan militeristik dalam menangani virus corona
- Alasan tingginya kematian tenaga kesehatan di Indonesia di tengah pandemi virus corona
Problem likuiditas lembaga keuangan di masa pandemi
Astrid dan Rayo tidak sendiri.
Sebelumnya, Dedi Setiawan yang berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur, meluapkan kemarahannya di Bank Bukopin Sidoarjo.
Ia menyebarkan 15 surat deposito yang dimilikinya senilai total Rp45 Miliar di depan bank tersebut sebagai aksi protes.
"Janjinya setelah RUPS, tapi setelah RUPS terlaksana belum juga dibayarkan, sekarang malah berjanji pun tidak bisa," kata Dedi seperti dilansir Tribunnews (24/6/2020).