Diana Fitria Anggraeni, Anak Penyortir Kertas Roti yang Lolos Masuk UGM Tanpa Tes dan Bebas Biaya Kuliah
Rutin Puasa Daud, Ingin Kuliah Sambil BekerjaSaat Radar Kedu (Jawa Pos Group) mengunjungi Diana di rumahnya, dia menceritakan kisahnya hingga bisa masuk program Bidik Misi UGM 2015. Keringat dan doanya terwujud dengan pengumuman diterimanya sebagai mahasiswa baru jurusan Teknik Nuklir, Fakultas Teknik Fisika, UGM. Hatinya berdebar kencang saat menyambut pengumuman yang dinantikannya.
“Saya memang sudah ingin masuk UGM sejak lama. Awalnya, saya memang bercita-cita bisa masuk kedokteran. Namun, biayanya mahal, saya akhirnya memilih jurusan teknik nuklir, alhamdulilah diterima tanpa tes,” ujarnya.
Keputusan Diana untuk memilih program studi teknik nuklir itu sudah muncul saat masih duduk di bangku SMA 1 Magelang. Kala itu, dia berkunjung ke sejumlah fakultas di UGM. Fakultas Teknik Fisika adalah salah satu fakultas yang benar-benar membuatnya tertarik. Apalagi, dia melihat ada teknik nuklir yang menurutnya berguna untuk berbagai macam teknologi terapan, apalagi untuk kesehatan.
“Akhirnya, saya memang memilih teknik nuklir. Saya berharap dengan belajar di sana bisa bermanfaat untuk pengembangan kesehatan. Apalagi, nuklir memang dibutuhkan untuk berbagai macam keperluan medis, dan nyambung dengan kesehatan,” papar anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Usaha dan doa adalah hal yang dilakukan oleh Diana untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin agar diterima di UGM. Dia juga kerap berpuasa daud agar bisa diterima di UGM.
“Saya hanya doa dan puasa daud. Saya percaya doa ibu untuk saya bisa mengalahkan keterbatasan ekonomi. Saya ingin membuat beliau bangga,” ujar remaja putri kelahiran 6 Februari 1998 itu.
Diana yang pernah menjadi juara II dalam Olimpiade Astronomi tingkat Kabupaten Magelang berharap ilmu yang didapatnya kelak bisa diterapkan untuk keperluan banyak orang. Ia sudah punya keinginan untuk bisa melanjutkan studi atau penelitian di luar negeri dengan jurusan yang dipilihnya.
Adapun untuk biaya makan dan kos selama studi nanti, Diana berencana untuk bekerja sembari kuliah. Dia mengaku akan membuka les privat sehingga honornya bisa digunakannya untuk membiayai kehidupannya di Jogjakarta.