Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Diana Fitria Anggraeni, Anak Penyortir Kertas Roti yang Lolos Masuk UGM Tanpa Tes dan Bebas Biaya Kuliah

Rutin Puasa Daud, Ingin Kuliah Sambil Bekerja

Senin, 27 Juli 2015 – 19:19 WIB
Diana Fitria Anggraeni, Anak Penyortir Kertas Roti yang Lolos Masuk UGM Tanpa Tes dan Bebas Biaya Kuliah - JPNN.COM
Diana Fitria Anggraeni dan ibunya, Aminatun. Diana bersyukur bisa masuk UGM tanpa tes. Foto: Mukhtar Lutfi/Radar Kedu/JPNN

jpnn.com - Keterbatasan ekonomi tak membuat Diana Fitria mengubur keinginannya untuk bisa kuliah di Universitas Gadjah Mada. Keyakinan dan ketekunan telah mengantar warga Gadingan, Desa Bojong, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang itu lolos masuk Jurusan Teknik Nuklir UGM itu tanpa tes dan bebas biaya kuliah.

MUKHTAR LUTFI, Mungkid

DIANA Fitria Anggraeni, tak akan pernah lupa peristiwa sembilan tahun silam. Kala itu, ayahnya yang warga Singapura, meninggal dunia karena terkena diabetes. Sontak, perekonomian keluarga goyah.

Bisnis pengembangbiakan anggrek yang selama ini dijalani keluarga Diana juga ambruk. Hidup keluarganya berubah drastis. Bahkan kondisinya memprihatinkan. Keuangan keluarga sudah terkuras habis untuk biaya pengobatan dan perawatan selama sang ayah sakit.

Untuk menyambung hidup, ibunda Diana yang bernama Aminatun terpaksa bekerja serabutan menjadi pengumpul kertas roti bekas dan mengasuh anak tetangga. Diana juga sempat merasa ragu untuk melihat pengumuman hasil penerimaan mahasiswa baru melalui jalur undangan SBMPTN. Dia khawatir yang diharapkan tidak sesuai kenyataan.

Namun, dia memberanikan diri untuk melihatnya. Karenanya ketika mengetahui lolos masuk UGM, ia hanya terdiam dan terpaku seolah belum percaya hal itu adalah nyata.

Menembus ketatnya persaingan dalam penerimaan mahasiswa baru UGM tentu tidak mudah. Tapi dia berhasil masuk program studi Teknik Nuklir UGM tanpa tes dan bahkan tanpa biaya apapun hingga selesai kuliah.

Padahal, awalnya, dia sempat ragu untuk melanjutkan kuliah. Penghasilan ibunya yang sehari-hari bekerja menyortir kertas untuk kue belum tentu cukup untuk makan, apalagi membiayai kuliah.

Keterbatasan ekonomi tak membuat Diana Fitria mengubur keinginannya untuk bisa kuliah di Universitas Gadjah Mada. Keyakinan dan ketekunan telah mengantar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News