Dibayangi Resesi, Pelaku Bisnis Indonesia Paling Optimis Menyambut 2023
jpnn.com, JAKARTA - Grant Thornton kembali mengeluarkan laporan rutin International Business Report (IBR) terbaru periode semester ke dua (H2) 2022, untuk menggambarkan persepsi pelaku bisnis global terhadap perkembangan bisnis dan ekonomi dalam 12 bulan ke depan, termasuk Indonesia.
Memasuki 2023, perekonomian dunia terus dibayangi oleh ketidakpastian, hal itu sejalan dengan belum ada tanda-tanda berakhirnya perang Rusia-Ukraina, ditambah lagi dengan kenaikan harga barang-barang yang masih akan terjadi pada tahun ini akibat rantai pasok yang masih terganggu.
Dihadapkan dengan tingkat ketidakpastian ekonomi memasuki 2023, optimisme pelaku bisnis global menurun 5 persen menjadi 59% (turun dari 64% dibandingkan Q1 2022).
Menurut laporan IBR Grant Thornton, ketidakpastian ekonomi dan biaya energi tetap menjadi sorotan utama secara global dengan 60% pelaku bisnis global menyatakan hal ini sebagai tantangan utama dalam mengembangkan bisnis mereka.
Berbeda dengan hasil dari pelaku usaha global, dalam laporan IBR Grant Thornton tersebut memaparkan 76% pelaku bisnis Indonesia optimis bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan meningkat selama 2023.
Angka ini menempatkan pelaku bisnis Indonesia di peringkat 1 secara global, diikuti Vietnam (75%) dan Uni Emirat Arab (74%). Kabar positif tersebut tentu membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia dalam menghadapi 2023.
Optimisme pelaku bisnis Indonesia didukung oleh dua hal utama yang berkaitan yaitu optimisme terkait pendapatan dan harga jual.
Pelaku bisnis di Indonesia juga tercatat memiliki ekspektasi paling tinggi sedunia untuk kenaikan pendapatan mereka di 2023 yang diyakini oleh 84% dari responden.