Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dibutuhkan Upaya Kolaboratif dalam Memobilisasi Pembiayaan Konservasi

Jumat, 05 Juli 2019 – 06:00 WIB
Dibutuhkan Upaya Kolaboratif dalam Memobilisasi Pembiayaan Konservasi - JPNN.COM
Menteri LHK Siti Nurbaya saat menghadiri acara Pertemuan Tingkat Tinggi Keanekaragaman Hayati (High Level Meeting on Biodiversity) yang diselenggarakan di Hotel Britania Trondheim, Norwagia. Foto : Humas KLHK

Selanjutnya Anthony Cox memaparkan bahwa peran dan kontribusi bisnis, praktek ekonomi dan keuangan untuk mendorong aksi konservasi keanekaragaman hayati.

Terakhir Prof Christina memaparkan langkah untuk menjamin penerapan Kerangka Kerja Global Keanekaragaman Hayati Pasca 2020 yang terinspirasi dari pendekatan penerapan Kesepakatan Paris (Paris Aggreement).

BACA JUGA : FHI Desak Masalah Honorer Masuk Prioritas 100 Hari Kerja Jokowi

“Dalam bidang finansial Indonesia aktif mengembangkan inovasi solusi untuk mendapatkan dukungan kegiatan konservasi dari kementerian dan lembaga non kementerian, pemerintah daerah, CSO, dunia usaha, media dan para pihak terkait, seperti ekowisata berbasis masyarakat di Tangkahan Sumatera Utara, adopsi pohon dan mengusulkan ekonomi berkelanjutan/Green Sukuk," ujar Menteri Siti.

“Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan konservasi keanekaragaman hayati dalam penerapan Kerangka Kerja Global Keanekaragaman Hayati Pasca 2020 dibutuhkan upaya kolaboratif dalam memobilisasi sumberdaya pembiayaan dari berbagai sumber dan berbagai pemangku kepentingan”, tambah Menteri Siti. 

Selanjutnya menanggapi topik bahasan tersebut, Menteri Siti menyampaikan bahwa anggaran pemerintah untuk keanekaragaman hayati dan konservasi sumber daya alam terbatas.

Oleh karena itu Menteri Siti setuju usulan untuk memperkuat/memperbaharui skema REDD+ agar nilai sumber daya alam dan upaya konservasi keanekaragaman hayati mendapatkan apresiasi nilai/harga yang lebih baik.

"Sebagai bagian komitmen politik, Indonesia telah meluncurkan Low Carbon Development Strategy pada Mei 2019 lalu," pungkas Menteri Siti

Gustavo Fonsecam dalam presentasinya memaparkan kebijakan dan dukungan GEF terhadap upaya pembiayaan bagi penerapan Kerangka Kerja Global Keanekaragaman Hayati Pasca 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA