Dicoret, Wilfried Yessoh Tetap Ikut Latihan PSMS Medan
“Saya tak putus kontraknya, saya pelatih saya, saya bikin keputusan. Administrasi itu urusan Sekum dan CEO yang bertanggung jawab. Saya mengevaluasi saja. Yessoh tidak bisa tetap di sini. Karena dia baru cetak tiga gol.
“Tidak ada impact (buat tim). Dan kita harus ganti situasi dan coret pemain. Saya kasih evaluasi dan keputusan, tapi manajemen harus menyelesaikan administrasinya. Ada tiga pemain asing saja (Non-Asia), sayangnya Yessoh harus keluar,” ungkapnya.
Sementara untuk dua pemain lokal yang undur diri, Amarzukih dan Jajang Sukmara, Bulter memahami keputusan keduanya.
“Amarzuki mau main di divisi I. Karena tak ada peluang main (di PSMS). Jajang (Sukmara), dia bicara saya setelah game (lawan Bali United), ada rencana lain mungkin mau pindah klub. Mungkin dia tahu di posisi dia (wingback) ada Gusti (Sandria), Firza (Andika). Gusti bikin impact pada kedua lawan Bali United,” tuturnya.
Nah, soal rekrutmen atau pencoretan pemain lokal, Butler belum membuat keputusan. “Saya tidak mau hancur pemain muda, atau pemain yang mau bantu PSMS. Ngapain kita bawa pemain yang mahal tapi tak lebih baik (dari pemain PSMS). Mungkin (ada yang akan didatangkan pemain lokal),” ungkapnya.
Eks pelatih Persipura ini kembali menyinggung soal bagaimana perekrutan pemain PSMS sejak putaran I yang disebutnya hancur. “Kenapa tim bikin banyak deal. Saya mau siatuasi jelas, sangat jelas, kita harus jujur. Kerja harus jujur,” pungkasnya. (nin)