Didemo Ribuan Honorer Nakes & Non-nakes, Bupati Garut Akhirnya Menyerah
Dia khawatir sampai pelaksanaan seleksi, rekrutmennya masih menggunakan PermenPAN-RB Nomor 29 Tahun 2021 yang tidak ada aifrmasi bagi honorer. Akibatnya banyak honorer yang tersingkir oleh lulusan fresh graduate.
"Kami minta keadilan. Honorer nakes juga sangat berperan penting dan telah teruji saat pandemi Covid-19 menjadi garda terdepan," tegasnya lagi.
Para honorer nakes dan non-nakes ini saat demo membawa spanduk dan poster yang isinya beragam. Ada yang serius, tidak sedikit pula pesannya bikin senyum-senyum. Contohnya, jangan matikan keadilan, matikan saja mantanku.
Ada juga tulisan Garut bangkit, nakes dan non-nakes bangkrut. Jika bukan untuk keadilan, lebih baik Aku rebahan, dan masih banyak lagi.
Setelah empat jam aksi berjalan, Emul Mulyana dan para pendemo akhirnya bisa bernapas legas. Sebab, bupati mau menerima dan mendukung tuntutan FKHN.
"Pak Bupati berjanji akan meneruskan ke Kemenkes, KemenPAN-RB, Menkeu," ujar Emul Mulyana. (esy/jpnn)