Diduga Korban Sodomi, Bocah Tewas Di Penginapan
jpnn.com - PALU – Sedikit demi Sedikit, fakta mengenai bocah 10 tahun yang tewas di penginapan Tora-Tora, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) karena diduga menjadi korban sodomi mulai ada titik terang. Selain faktanya bahwa korban tersebut sudah berstatus anak yatim, korban SB (inisial), ternyata anak angkat Muhammad Godal, mantan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama (Depag) Sulteng, yang kini berubah nama menjadi Kementerian Agama (Kemenag).
Di rumah mantan Kakanwil Depag itu, telah dilaksanakan tahlilan hingga hari ketiga, atas kematian SB. Sayangnya, Radar Sulteng (JPNN Group) belum bisa mewawancarai Muhammad Godal dengan pertimbangan masih shock dan belum bisa bicara tentang sosok anak angkatnya berinisial SB itu.
Radar Sulteng hanya ditemui seorang bernama H Lutfi Lc yang mengaku sebagai juru bicara Muhammad Godal dan membenarkan bahwa SB adalah anak angkatnya Muhammad Godal.
Kata Lutfi mengutip penjelasan Muhammad Godal, SB adalah anak yatim piatu yang diasuhnya, sejak masih bayi. Orang tua SB, meninggal dunia dalam waktu yang berdekatan. Tepatnya saat SB berumur empat bulan setengah. Kata Lutfi lagi, ibu kandung SB, juga masih sepupu dengannya.
Sejak itulah SB dipelihara bahkan diangkat menjadi anak keluarga Muhammad Godal melalui jalur pengadilan, bahkan SB mempunyai hak di hadapan hukum, termasuk memiliki hak untuk mendapatkan warisan dari mantan Kakanwil Depag itu. SB juga sudah dianggap lebih dari anak kandung sendiri, olehnya SB tinggal satu rumah bersama Muhammad Godal.
Menurut Lutfi, pada 26 Agustus, Muhammad Godal harus ke Jakarta untuk berobat. Sebelum kepergiannya, SB dititip bersama Imsyak. Imsyak adalah sahabat almarhum istri Muhammad Godal yang tinggal bersamanya. Imsyak juga sudah dianggap sebagai keluarga dan bukan orang lain lagi oleh Muhammad Godal. Olehnya, kata Lutfi, Muhammad mengamanatkan kepada Imsyak untuk menjaga serta merawat dan memelihara SB selama dia berobat ke Jakarta.
“Saya bilang ke Imsyak, tolong jaga anak saya SB. Beri dia makan, rawat baik-baik dia, anggap seperti anak sendiri, urus serta perhatikan dia, jaga dia baik–baik sampai saya pulang “ pesan Muhammad kepada Imsyak, sebagaimana diceritakan juru bicaranya H Lutfi Lc seperti yang dilansri Radar Sulteng, Senin (23/9).
Sebelum keberangkatan Muhammad pada 26 Agustus, dia, mengaku sempat memakaikan baju SB untuk berangkat sekolah. Sejak itulah SB dititipkan ke Imsyak.
Namun setelah kepergian Muhammad Godal ke Jakarta, SB selalu dijemput oleh kakak angkatnya. Bahkan SB pergi ke rumah kakak angkatnya, Mahdiah, hingga pulang malam yakni setelah magrib.
Karena itu kata Lutfi lagi, Imsyak yang diberikan amanah oleh Muhammad Godal untuk menjaga SB, selalu menegur bahkan menasehati berulang-ulang SB. Namun teguran demi teguran tidak didengar SB, hingga akhirnya Imsyak harus memberikan hukuman pada SB, yakni cubitan di paha. Imsyak, memberikan hukuman kepada SB, di depan dua anak angkat Muhammad Godal lainnya.