Diduga Tertidur di Rel, Marusaha Meregang Nyawa Digilas KA
“Mamanya sudah meninggal waktu si Mei kecil. Yatim piatulah dia,” ucap wanita yang mengaku adik korban.
Selepas kepergian ayah dan ibunya, Mei pun menjalani hidup dan bertumpu pada sang nenek. Ya, nenek yang sudah lanjut usia itu selama ini memang tinggal satu atap dengan korban dan anak perempuannya.
Dari keterangan warga yang ditemui di rumah duka, kesehariannya korban bekerja serabutan. Belakangan, korban menjadi pedagang buah nenas.
Warga yang tinggal tepat di depan rumah korban ini juga mengamini jika belakangan, korban sering meminum tuak. Namun dia membantah jika korban sering mabuk-mabukan jika pulang ke rumah.
“Memang peminum, segelas dua gelaslah. Kan biasa kalian laki-laki itu minum tuak segelas dua gelas. Gak pernah kulihat dia (korban, red) mabuk,” ujarnya sembari meminta awak media tidak menyertakan identitasnya.
Keseharian selain bekerja, korban memiliki hobi memancing. Bahkan korban tidak ragu jika harus pergi ke luar kota hanya untuk sekedar memancing.
Kepala Satuan Lalulintas Polres Siantar AKP Eridal Fitra ketika dikonfirmasi mengatakan, kasus yang menimpa korban saat ini telah diserahkan kepada Polisi Khusus Kereta Api.
“Setelah kita bawa ke RSUD, kasusnya kita serahkan ke Polsus KA,” ujarnya singkat.