Didukung PTFI, ITB Akhirnya Miliki Gedung Berteknologi Surya
jpnn.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) akhirnya memiliki gedung modern baru berteknologi sel pengelola surya bernama Laboratorium Teknologi XIV ITB-The Freeport Indonesia Business Research Center. Gedung ini dibangun atas kerja sama PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama dengan sejumlah pihak.
"Gedung ini merupakan simbol kolaborasi perguruan tinggi dengan berbagai industri dan institusi," kata Rektor ITB Kadarsah Suryadi dalam keterangan yang diterima, Jumat (22/12).
Kadarsah menyebut dibangunnya The Freeport Indonesia Business Research Center sejalan dengan tujuan ITB menjadi Entrepreunial University. Salah satu syarat menjadi Entrepreneurial University adalah pihak universitas harus menjalin kerjasama lintas-disiplin dengan para stakeholder.
Sementara itu, Achmad Didi Ardianto selaku Executive Vice President (EVP) Human Resources PTFI mengatakan, pihaknya punya peran besar dalam pembangunan gedung tersebut. Seluruh struktur bangunan, peralatan utama, serta sebagian besar interior gedung merupakan bantuan dari PTFI.
Mengenai bantuan pembangunan ini, Achmad mengharapkan pusat penelitian bisnis ini bisa menjawab tantangan utama industri pertambangan. Pasalnya, industri pertambangan, yang notabene merupakan ruang lingkup PTFI, merupakan industri yang produknya sangat dibutuhkan, tapi dampaknya tidak disukai.
"Oleh sebab itu, dengan adanya ranah ini, akademisi bisa menekukan dan mengelola dampak yang tidak disukai tadi menjadi macam-macam produk yang positif dan bermanfaat," kata Achmad.
Terlepas dari itu, Achmad juga berharap gedung seluas 5.482 meter persegi tersebut bisa memberi manfaat besar tidak hanya bagi ITB, tapi juga bagi para pihak di Papua. "Ke depan, semoga ITB bisa menjalin kerjasama pendidikan juga dengan institusi perguruan tinggi maupun masyarakat Papua," tambahnya.
Diketahui, selain PTFI, pihak-pihak lain yang turut andil mewujudkan terbangunnya ‘The Freeport Indonesia Business Research Center antara lain Noni Sri Ayati Purnomo, Adrianto Djokosoetono, Hatta Rajasa dan Bakti S. Ludin, Bank BCA, Triputra Agro, Bank BNI, dan Bank BTN.