Digitalisasi Disebut jadi Kunci Percepatan Pembangunan Perekonomian Nasional
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah Indonesia saat ini tengah mengembangkan ekosistem digital menjadi salah satu mesin pertumbuhan baru tersebut.
Potensi unggul sektor digital di Indonesia ditunjukkan dengan jumlah kepemilikan ponsel yang beredar di masyarakat hingga 353,3 juta, pengguna internet aktif sebanyak 185,3 juta pada awal 2024, hingga kepemilikian startup terbesar di ASEAN hingga 2.651 startup.
Selain itu, pada sektor keuangan, Indeks Inklusi Keuangan Indonesia 2024 sekitar 75% yang mengisyaratkan sebagian besar masyarakat telah memanfaatkan teknologi digital, terutama terkait kebutuhan keuangan.
Berbagai potensi digital tersebut tentunya perlu untuk dimanfaatkan dengan optimal agar mendorong pertumbuhan ekonomi lebih solid.
“Peluang Indonesia untuk memasuki era digital sangat terbuka, dan karena ekonomi digital Indonesia 40% dari ASEAN. Jadi, pada kepemimpinan Indonesia di ASEAN telah diluncurkan juga yang kita sebut dengan Digital Economic Framework Agreement," kata Menko Airlangga dalam acara Gateway Conference British School Jakarta, Sabtu (30/11).
"Ini merupakan kesepakatan pertama bagi ekosistem digital di seluruh dunia,” sambungnya.
Menko Airlangga menjelaskan sebagai proyek pertama, Indonesia bersama negara-negara ASEAN juga meluncurkan sistem pembayaran lintas negara di ASEAN dengan menggunakan teknologi QR Code atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Upaya tersebut akan memudahkan masyarakat yang akan bepergian ke negara-negara ASEAN, seperti Singapura, Vietnam, Malysia, dan Thailand, untuk dapat melakukan pembayaran transaksi secara elektronik.