Digitalisasi Mendongkrak Pertumbuhan Industri Pariwisata Berkelanjutan
Pada kesempatan sama, Asia Pacific Manager Global Sustainable Tourism Council (GSTC), Emi Kaiwa menyebutkan ada empat poin yang menjadi tolak ukur penerapan pariwisata yang berkualitas, yakni sustainable management, socioeconomic impacts, cultural impacts, environmental impacts.
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki area laut yang jauh lebih besar ketimbang darat.
“Sayangnya, pariwisata dengan label eco-tourism belum tentu sustainable. Karena banyak ekowisata yang dampaknya justru merusak lingkungan, bukan malah merawat atau memperbaiki lingkungan,” ujar Executive Director and Co-Founder, Biorock Indonesia, Tasya Karissa.
University of Indonesia Vocational Program (Tourism) Diaz Pranita menilai mass tourism yang fokus pada peningkatan jumlah kunjungan wisata kerap mengakibatkan kerusakan lingkungan yang justru berdampak negatif untuk jangka panjang.
"Pariwisata berkualitas cenderung memberikan dampak ekonomi dan behavioral yang positif," ucapnya. (esy/jpnn)