Diguyur Hujan, Bupati Karolin Pantang Menyerah Bareng Petani
jpnn.com, LANDAK - Hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Landak diiringi terpaan angin yang kencang tak menyurutkan semangat Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa. Kali ini, Bupati Karolin bersama masyarakat untuk turun ke sawah melaksanakan tanam padi perdana di Dusun Seginah, Desa Aur Sampuk, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Senin (20/11).
“Kita bersyukur pada hari ini kita dapat melaksanakan penanaman padi perdana di Dusun Seginah, Desa Aur Sampuk meskipun cuaca saat ini kurang mendukung hujan deras dari tadi pagi tetapi tidak mengurangi semangat kita untuk melaksanakan kegiatan pada hari ini,” tutur Karolin.
Sebelumnya, Bupati Karolin menyerahkan bantuan satu unit hand tractor kepada Poktan Ai’ Seginah. Bupati milenial ini berharap produksi padi di Kabupaten Landak akan terus meningkat setiap tahunnya hingga mencapai swasembada beras. Bukan tidak mungkin harapan itu dapat terwujud, menurut dia, apabila semangat untuk bekerja keras, tekun dan selalu menjaga kekompakan dapat terjaga dengan baik.
“Mudah-mudahan produksi padi kita kedepan dapat terus meningkat. Saya percaya dengan kerja keras, ketekunan serta kekompakan di antara kita niscaya harapan itu akan terwujud, bagi yang menerima bantua Alsintan (alat pertanian, red), yang namanya bantuan itu diberikan bukan untuk satu orang saja. Itu diperuntukan bagi kelompok tani, digunakan bersama-sama, untuk kepentingan bersama, dan paling penting juga harus dirawat,” kata Karolin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak, Vinsensius mengatakan selaras dengan kebijakan pemerintah daerah saat ini, pihaknya telah mensosialisasikan program tanam padi tanpa musim.
“Mengulang kebijakan dari Ibu Bupati, kita telah menerapkan kepada setiap petani program tanam tanpa musim yang artinya tanam padi tidak hanya sekali setahun tetapi dapat dilakukan dua sampai tiga kali dalam setahun,” ungkap Pria yang akrab disapa Vinsen itu.
Vinsen berharap para petani dapat memanfaatkan lahan kosong di sekitar persawahan untuk ditanam sayur-sayuran sehingga masyarakat tidak perlu membeli di pasar.