Dijegal Maju di Pilgub Jatim, La Nyalla Malah Bersyukur
jpnn.com, JAKARTA - La Nyalla Mahmud Mattalitti mengaku bersyukur 'dijegal' maju sebagai bakal calon Gubernur Jawa Timur.
Karena dengan demikian, tugasnya tak lagi berat memenuhi nazar untuk benar-benar mewakafkan diri membangun Jawa Timur.
"Saya bersyukur dengan dijegal, jadi tugas saya enggak berat. Biar yang menganjal yang tanggung jawab," ujar La Nyalla saat menggelar konferensi pers di Jalan Soepomo, Jakarta Selatan, Kamis (11/1) petang.
Mantan Ketua Umum PSSI ini mengaku, saat berada dalam tahanan terkait dugaan korupsi dana hibah dan bansos beberapa waktu lalu, telah bernazar. Jika tidak terbukti melakukan korupsi, siap mewakafkan diri sepenuhnya bagi Jawa Timur.
"Dalam penjara saya bernazar, kalau lolos dari jeratan hukum yang dilakukan oleh Kejati Jatim, saya akan maju menjadi menjadi gubernur Jatim. Saya sengaja mau mewakafkan diri untuk rakyat Jawa timur. Ingin rakyat Jawa timur bangkit, sejahtera dan berkeadilan sosial," ucapnya.
Terbukti, putusan kasasi Mahkamah Agung menguatkan vonis bebas La Nyalla Mattalitti atas perkara dugaan korupsi dana bansos, Juli lalu. Karena itu kemudian Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim ini mulai mempersiapkan diri.
Keinginannya bersambut positif. Presidum Aksi Bela Islam 212 mengeluarkan rekomendasi, meminta agar Partai Gerindra, PKS dan PAN mendukung La Nyalla. Namun ternyata kandas di tengah jalan.
"Dari 171 daerah yang menggelar Pilkada 2018, itu Presidium 212 hanya mengeluarkan lima rekomendasi. Tapi tak satupun yang diterima. Bahkan dari kader Gerindra juga ada yang tidak diusung. Teman saya di Makassar, NTB, Kalimantan, semua pada teriak. Mereka kader, tapi tak diusung Gerindra. Ini apa yang salah," ucapnya.