Dikafirkan karena Dukung Ahok? Djarot: Maafkan Saja
jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta para pendukungnya untuk memaafkan kelompok yang sering mengafirkan pihak lain hanya karena berbeda pilihan dalam pilkada di ibu kota RI.
Pendamping Basuki T Purnama alias Ahok di Pilkada DKI itu menyadari bahwa para pendukungnya memang serng dikafir-kafirkan. Namun, Djarot menegaskan bahwa dikafirkan bukan berarti menjadi alasan untuk membenci.
“Tolong maafin, jangan ada yang benci. Biarkan saja, tidak apa-apa," kata Djarot kepada warga di Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (13/3).
Menurut dia, memaafkan kepada orang yang menghina dan mencaci merupakan sifat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada umat Islam. Mantan Wali Kota Blitar itu menegaskan, Islam mengajarkan kedamaian.
"Begitulah sifat rasul yang diajarkan kepada kita. Kita harus ikhlas dan sabar karena Islam betul-betul membawa kedamaian," tuturnya.
Pada pertemuan itu, Djarot mengucapkan terima kasih kepada warga Jatipulo yang telah menerimanya dengan baik. Dia justru berharap kepada warga Jatipulo agar bisa memantau sanak saudara, teman atau pun kenalan mereka yang membutuhkan pertolongan terutama di bidang pendidikan.
Djarot menegaskan, Pemprov DKI punya program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang bukan hanya untuk siswa di sekolah negeri. “Tetapi juga untuk yang menempuh pendidikan di sekolah swasta, pesantren dan kuliah kalau diterima di perguruan tinggi negeri melalui Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul," paparnya.
Selain itu, Djarot juga mengatakan bahwa Pemprov FKI pada tahun ini menggratiskan Pajak Bumi Bangunan (PBB) bagi rumah dengan nilai jual objek pajak (NJOP) Rp 1 miliar ke bawah. Selain itu, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk aset nilai perolehan objek pajak (NPOP) di bawah Rp 2 miliar juga digratiskan.