Dikawal Ketat Kejagung dan Bareskrim, Tender TPPI Diyakini Bakal Berjalan Secara Transparan
Adapun tender tersebut sebelumnya diikuti oleh empat konsorsium internasional, yang tediri dari Konsorsium Daelim Industrial – Wijaya Karya – McDermott Indonesia (Konsorsium Daelim), JO Hyundai Engineering Co., Ltd. – Saipem SpA – Rekayasa Industri – PT. Enviromate Technology International (JO Hyundai Engineering Co., Ltd), Konsorsium GS E&C – Adhi Karya – Technimont SpA (Konsorsium GS E&C), serta Konsorsium Technip – Tripatra – Samsung Engineering (Konsorsium Technip).
Proses tender tersebut telah meloloskan dua konsorsium sebagai penawar terbaik secara administratif, teknikal dan komersial, serta telah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan terkait pengalaman dalam membangun konstruksi olefin plant sampai selesai dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, yaitu JO Hyundai Engineering Co., Ltd. dan Konsorsium Technip.
Telah diverifikasi dan terkonfirmasi bahwa JO Hyundai Engineering Co., Ltd., dan Konsorsium Technip dinyatakan telah memiliki pengalaman dalam membangun konstruksi olefin plant sampai selesai dalam 20 tahun terakhir.
Untuk diketahui, TPPI merupakan anak usaha dari PT Tuban Petrochemical Industries (TPI), yang 95,9 persen sahamnya dimiliki pemerintah.
Pemerintah menargetkan bisa menghemat devisa hingga USD1,2 miliar setara Rp16,8 triliun per tahun sejalan dengan meningkatnya kepemilikan pemerintah di saham PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) menjadi 80 persen.
Pertamina menargetkan pembangunan proyek tersebut akan berlangsung selama tiga tahun, yakni akan dimulai pada Desember 2021, dan selanjutnya akan mulai berproduksi pada April 2024.(chi/jpnn)