Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dikenal Sopan dan Tak Pernah Mau Merepotkan

Rabu, 01 Juli 2015 – 14:39 WIB
Dikenal Sopan dan Tak Pernah Mau Merepotkan - JPNN.COM
Kapten Sandy Permana. Foto: AFP

Sandy merupakan putra dari Radmojo, seorang pensiunan guru di SD wilayah Parittiga. Keluarga ini berasal asli dari Pemalang, Jawa Tengah. 

Sriyono menuturkan, Sandy dikenal sebagai sosok yang tidak hanya berwajah tampan, tetapi juga dikenal santun dalam bersikap dan bertutur kata.  "Saya inget, anaknya itu sopan sekali. Saya ini Pak De istrinya (Nana, red), tapi dia sangat sopan sekali sama saya. Tiap kali datang ke Jakarta dia selalu mampir biar cuma sebentar," tutur Sriyono sembari tersenyum tipis

Selama ini, kata dia, Sandy termasuk orang yang pendiam. Karenanya Sriyono pun tak banyak tahu soal pekerjaan Sandy selain sebagai pilot TNI AU. Sandy justru lebih sering bercerita tentang keluarga kecil yang dibinanya sejak 4 tahun lalu.

Namun, Sandy juga dikenal sebagai sosok berprestasi. “Saya tahu dia berprestasi. Keluarga saya ada yang TNI AU. Jadi saya diceritakan soal Sandy yang katanya juga dapat ranking waktu pendidikan kemarin. Harusnya setelah ini dia jadi instruktur di Jogja. Tapi Allah berkehendak lain," kata Sriyono.

Sandy sebenarnya sedang menjalani pendidikan lanjutan selama senam bulan sejak awal tahun ini di Jakarta. Sebelumnya, peraih penghargaan herky number itu berhasil mencapai level kapten pilot setelah mengikuti berbagai proses pendidikan dan pelatihan, serta operasi militer sejak 6 Maret 2014. 

Sebelum Ramadan lalu, Sandy sempat mendatangi Sriyono. “Dia mampir menyapa saya di rumah. Lalu satu hari sebelum puasa, dia datang ke rumah ini, mminta maaf dan mengucapkan terima kasih itu. Itulah kenapa saya bilang anaknya sangat sopan. Saya enggak nyangka itu terakhir kalinya saya ketemu dia," imbuh Sriyono dengan mata berkaca-kaca. 

Selain itu, Sandy juga dikenal sebagai sosok yang tak mau merepotkan orang lain. “Setiap kali datang nggak pernah minta aneh-aneh. Santun sekali," sambung Sriyono.

Sriyono kian prihatin dengan nasib Sandy karena sebenarnya penerbang TNI AU itu baru saja kehilangan kedua orang tuanya secara berturut-turut pada Februari dan Maret tahun ini.  Ayah dan ibu Sandy meninggal dunia di Pemalang, Jawa Tengah. 

NAMA Kapten Sandy Permana mendadak jadi pemberitaan media. Tentara yang memperkuat Skuadron Udara 32 Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang itu adalah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close