Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dikerjakan Kaum Hawa, Direndam 6 Bulan, Harga Ratusan Juta Rupiah

Senin, 31 Maret 2014 – 00:52 WIB
Dikerjakan Kaum Hawa, Direndam 6 Bulan, Harga Ratusan Juta Rupiah - JPNN.COM
Naila, Burneh, Bangkalan, Jawa Timur. Foto: INDOPOS/JPNN.com

’’Batik gentongan banyak diminati para kolektor. Batik ini berkualitas sangat bagus. Harganya sehelai bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah,” tutur Naila.

Berbeda dibandingkan proses produksi batik yang dilakukan di Pulau Jawa yang berbagi peran antara pekerja perempuan dan pria, seluruh proses pengerjaan batik gentongan di Bangkalan dilakukan oleh perempuan. Bahkan sentuhan terakhir yang penting pada gentong dilakukan oleh sang maestro, perempuan yang telah berusia lanjut.

Batik gentongan di Bangkalan terkenal akan keawetan warnanya, sehingga mempunyai harga yang sangat premium dibanding batik-batik lain. ’’Warna batik gentongan Madura bisa bertahan lama, tidak pudar selama puluhan tahun, kalaupun rusak pasti dari kainnya bukan warnanya. Dan yang paling terkenal yaitu batik gentong bewarna biru,” terang Naila.

Meski kekuatan warna gentongan dan batik halus pewarna sintesis sama, batik gentongan makin lama warnanya makin cemerlang meski kainnya telah rapuh. Naila kemudian menunjukkan batik gentongan miliknya yang sangat indah, bermotif cantik.

’’Batik dengan motif tersebut digunakan untuk kain gendongan anak bangsawan pada zaman lampau,” bebernya.

Uniknya, dalam proses membatik gentongan, dihentikan jika ada tetangga yang meninggal hingga tujuh harinya. Semasa penyimpanan dalam gentong, setiap hari dilakukan proses pengangkatan dan kain diangin-anginkan. ’’Jika ada yang meninggal proses ini dihentikan. Jika dipaksakan maka menghasilkan warna yang pudar,’’ terangnya. (*)

Jika ke Madura, mampirlah ke Burneh, Bangkalan, Jawa Timur. Di sana banyak perajin batik tulis. Di antaranya, Naila, yang secara turun-temurun menekuni

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close