Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dikunjungi Menteri SMI, Banyuwangi Siap Sambut Ajang IMF-WB

Rabu, 19 September 2018 – 18:05 WIB
Dikunjungi Menteri SMI, Banyuwangi Siap Sambut Ajang IMF-WB - JPNN.COM
Menteri Keuangan Sri Mulyani (dua kanan) mengunjungi Kabupaten Banyuwangi. Foto: for JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) membuka seminar dalam program Voyage to Indonesia di Banyuwangi, Rabu (19/8).

Seminar itu digelar dalam rangkaian menyambut ajang International Monetary Fund (IMF) - World Bank (WB) Annual Meetings yang bakal digelar Oktober 2018 di Bali.

Banyuwangi telah ditetapkan sebagai daerah penyangga Bali untuk pertemuan yang bakal diikuti 17.000 delegasi berbagai negara di dunia.

“Kami memilih Banyuwangi ini karena dianggap unik. Banyuwangi ini menggambarkan bahwa berbagai macam kegiatan pariwisata di Indonesia bisa dikembangkan oleh daerah, dan biasanya didukung leadership, peran kepala daerahnya menjadi sangat penting,” ujar Sri Mulyani.

“Bupati Banyuwangi adalah salah seorang bupati yang memiliki visi, kreativitas yang menciptakan kegiatan-kegiatan yang sangat impresif dalam mengembangkan masyarakat,” imbuh SMI yang telah dinobatkan sebagai menteri terbaik di dunia di ajang World Government Summit 2018.

Selain SMI, hadir dalam seminar itu berbagai pemangku kepentingan di industri pariwisata, baik dalam maupun luar negeri. Di antaranya Utusan Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim Rachmat Witoelar, Program Leader Bank Dunia Yongmei Zhou, Deputi Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman, Dewan Eksekutif Pacific Asia Travel Association Abdulla Ghiyas, dan CEO ayojalanjalan.com Muhammad Syafaat.

SMI menambahkan, dalam konteks ekonomi nasional, pembangunan pariwisata bisa membantu ekonomi rakyat sekaligus menambah devisa negara. Namun, pariwisata bukan semata penerimaan devisa, namun lebih pada bagaimana masyarakat menikmati pembangunan pariwisata.

“Oleh karena itu, pengembangan pariwisata harus inklusif. Banyuwangi sekali lagi menjadi tempat yang bisa dijadikan contoh dalam menciptakan pariwisata yang inklusif. Ada homestay rakyat, ada pelibatan rakyat dalam kegiatan pariwisata,” kata SMI.

Banyuwangi telah ditetapkan sebagai daerah penyangga Bali untuk pertemuan yang bakal diikuti 17.000 delegasi berbagai negara di dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close