Dilirik Investor, Sriwijaya FC Segera Go International
Begitu pula ke depan. Menurut Muddai siapapun gubernurnya, Sriwijaya FC harus tetap berada di levelnya.
“Karena itu, mari bersama-sama mengembangkan Sriwijaya FC ke arah yang lebih baik tentunya,” lanjut Muddai.
Kisruh kepemilikan saham memang sempat mencuat. Menjadi polemik karena gubernur seperti dianggap tak punya kewenangan untuk mengganti jajaran PT SOM dan Sriwijaya FC.
Padahal, menurut Muddai, Pemprov setelah era APBD 2010 telah menunjuk Yayasan Sekolah Sepakbola yang saat itu dikelola Sofyan Rebuin bergabung dengan tiga pemegang saham yakni Muddai Madang, Bakti Setiawan, dan H Much Bariyadi untuk membentuk PT SOM.
Sejak itulah, perusahaan berusaha mencari benefit sendiri dan berkembang sampai saat ini. “Jadi sambil menunggu pergantian gubernur, sebelum kita bertemu dan melaporkan apa yang sudah dicapai, apa yang akan dicapai, kita perbaiki dulu,” kata Muddai.
Dia menganalogikan sebuah bus. Di mana nantinya gubernur terpilih, Herman Deru tidak akan memikirkan Sriwijaya FC sebagai sebuah beban.
Saat ini, Sriwijaya FC sedang dilirik investor. Muddai menyebut, antara PT SOM dan calon investor tersebut bahkan telah terjalin kesepakatan secara lisan.
Kesepakatan ini bertujuan untuk semakin memajukan dan mengembangkan unit-unit ekonomi yang dimiliki oleh Sriwijaya FC. Berkaca dengan klub-klub besar dunia, dimana stadion menjadi magnet ekonomi tinggi bagi sebuah klub sepakbola.