Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dimarahi, Anak Alergi Jadi Depresi

Daya Tahan Tubuh Lebih Lemah

Selasa, 23 April 2013 – 20:49 WIB
Dimarahi, Anak Alergi Jadi Depresi - JPNN.COM
Ilustrasi. FOTO Getty Images
Fatimah mencontohkan, terdapat orang tua yang spontan berteriak ketika melihat anaknya batuk. ""Sudah diberi tahu nggak boleh makan cokelat, kamu nggak nurut. Ke dokter lagi, beli obat lagi, habis uang mama. Itu kalimat simpel yang membuat anak depresi. Dia tertekan ketika orang terdekatnya tidak memberi dukungan,"" jelas psikiater tersebut.

Padahal, imunitas anak yang alergi lebih rendah. Ketika menerima ancaman dan tekanan, dia akan stres. Guru besar FK Unair tersebut mengutip sebuah penelitian, anak yang rhinitis alergica juga mempunyai kecenderungan mudah lelah dan mengantuk. ""Dampaknya, prestasi di sekolah menurun,"" sambungnya. Peran orang tua menentukan stabilitas emosi dan daya tahan tubuh si kecil.

Bisa dikatakan, orang tua yang mempunyai anak alergi memang lebih capek daripada biasanya. Namun, para orang tua bisa menyikapinya dengan bijak. Yakni, bertindak tegas atas larangan makanan atau hal lain yang memicu kekambuhan. Tapi, tidak menjadikan anak sebagai objek kemarahan meski sang anak melanggar pantangan. ""Harus memberitahukan secara bijaksana, sesuai usianya. Misalnya, anak sudah usia SD diberi tahu baik-baik, "Kalau makan itu, nanti harus minum obat lagi loh","" katanya. (ina/c6/nda)

ANAK pengidap alergi pada saat-saat tertentu akan mengalami kekambuhan. Tak sekadar terpapar alergen (pencetus alergi), tetapi juga saat daya tahan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close