Dimas Drajat Curhat Usai Pertandingan, Ibunda pun Menangis
“Bukannya tidak semangat karena Indonesia kalah, tapi karena keponakan saya tidak dimainkan,” sambung Sri sambil tertawa.
Nenek dari Satria, Tri Retno juga selalu ikut menyaksikan penampilan cucu kesayangannya dari layar kaca.
Sebelum Satria Tama berangkat ke Vietnam, Retno bahkan juga sempat meminta doa dari teman-temannya di pengajian Al-Sajadah yang rutin dilakuakn di dekat rumahnya.
Tidak hanya meminta doa dari teman-teman pengajiannya. Setelah melakukan sholat, Retno juga semakin rajin berdoa untuk cucunya itu.
“Satria sempat telepon saya. Dia bilang ‘mbah ayo sholat witir mbah, doakan aku dan kawan-kawan supaya menang mbah.’ Udah doa tapi ternyata kalah juga,” terang Retno.
Sementara Ayah dari Satria Tama, Aiptu Bambang Hardianto menambahkan, dia juga tidak ketinggalan selalu memberi support pada anak keduanya itu.
Terlebih pada laga perdana melawan Myanmar 12 September lalu, Satria sempat melakukan blunder fatal yang membuat Indonesia kalah.
“Habis pertandingan itu jam 12 malam saya langsung telpon dia. Saya tanya penyebabnya,” kata Bambang.