Dimas Kanjeng Titipkan Rp 1 Triliun ke Seseorang di Jakarta, Oh ya? Siapa?
“Kami sudah mendapat tiga laporan dari korban, dua kelompok dari Jember dan Situbondo sudah melapor dan korban dari Sulawesi Selatan hari (Sore Kemarin, Red) sudah melapor,” terang Anton.
Saat dikonfirmasi terkait uang palsu yang digunakan Taat Pribadi untuk menipu korbannya, pihaknya berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI).
Menurutnya, kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi ini merupakan kasus besar.
“Kami berkordinasi dengan pakar hukum, untuk masalah uang palsu itu akan kerjasama dengan BI. Sebab, yang berhak menyatakan uang palsu atau bukan itu adalah pejabat BI yang bisa,” jelasnya.
Dia menambahkan, untuk permasalahan Padepokan Dimas Kanjeng bukan urusan dari pihak kepolisian.
Sebab polisi hanya menangani kasus pembunuhan dan kasus penipuan dalam penegakan hukum.
“Kalau pemerintah menutup padepokan, kami bakal siap untuk mem-backup,” pungkas perwira dengan dua bintang di pundaknya ini.
Terkait tersangka pembunuhan anak buah Dimas Kanjeng, Ismail Hidayah dan Abdul Gani yang berasal dari anggota TNI, dia menjelaskan sebelum penegakan hukum, pihaknya sudah berkordinasi dengan Kodam V/Brawijaya.