Din Raih Suara Terbanyak
Selasa, 06 Juli 2010 – 04:53 WIB
Gagasan yang diberikan Chusnul adalah memberikan reserved seat quota atau sejumlah kursi kepada tokoh Aisyiyah. Bila hal itu dikhawatirkan mengurangi jumlah calon pengurus pusat pria, jumlahnya bisa ditambah menjadi lebih dari 13 pengurus pusat.
Ketua Pengurus Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim Esty Martiana Rachmi menilai organisasi yang lebih responsif gender sebagai kebutuhan yang tidak bisa dikesampingkan. "Susunan pengurus pusat Muhammadiyah adalah potret gerakan. Apakah akan kita biarkan potret gerakan yang tidak mewakili kepentingan sebagian anggotanya" ungkapnya.
Reformasi pemikiran dengan menyertakan perempuan dalam kepengurusan, lanjut dia, merupakan ciri gerakan pembaruan. "Kita tidak melupakan kodrat perempuan atau ingin mendominasi laki-laki. Kita tetap paham kodrat. Yang kita minta adalah dilibatkan dalam peran kebangsaan. Muhammadiyah memainkan peran bagi seluruh bangsa. Kalau perempuan dilibatkan, tentu akan lebih sempurna," paparnya. (aga/sep/jpnn)