Dinas Intelijen Australia Setop Gunakan Istilah Ekstremisme Islam

Dinas Intelejen Dalam Negeri Australia (ASIO) mulai sekarang tidak akan lagi menggunakan istilah ekstremis Islam ataupun ekstremis sayap kanan.
Selanjutnya, lembaga telik sandi itu menggantinya sebutan tersebut dengan istilah tindakan ekstrem yang dimotivasi oleh agama.
Five Eyes melibatkan lembaga intelijen dari lima negara, yaitu Australia, Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru, dan Kanada.
"Kami tidak menyelidiki warga karena pandangan keagamaan mereka, yang relevan ialah tindak kekerasan yang mereka lakukan, dan ketika istilah 'ekstremisme Islam' digunakan, hal tersebut tidak cukup menjelaskan," katanya.
Burgees menuturkan beberapa kelompok Islam dan pihak lainnya melihat istilah tersebut merusak serta tidak mewakili Islam. Istilah itu juga menimbulkan stigma dan menimbulkan perpecahan.
"Bahasa yang kami gunakan harus berubah sesuai dengan perubahan ancaman yang ada," ujarnya.
Burgess juga menggambarkan hal seperti 'ekstrem kanan atau kiri' tidak lagi relevan dalam situasi sekarang ini.
- ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
Kamis, 13 Maret 2025 – 22:36 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
Rabu, 12 Maret 2025 – 23:51 WIB - ABC Indonesia
Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
Selasa, 11 Maret 2025 – 23:59 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
Selasa, 11 Maret 2025 – 23:47 WIB
- Humaniora
Tunjangan 1,8 Juta Guru PNS, PPPK, dan Honorer Ditransfer Langsung ke Rekening
Jumat, 14 Maret 2025 – 11:18 WIB - Bulutangkis
Ini Wakil Indonesia yang Masih Tersisa di All England 2025
Jumat, 14 Maret 2025 – 09:18 WIB - Humaniora
Peringatan Keras Presiden Prabowo kepada ASN, Seluruh PNS dan PPPK Harus Paham
Jumat, 14 Maret 2025 – 13:01 WIB - Olahraga
Pulang Kampung, Bojan Hodak Resmi Tinggalkan Persib
Jumat, 14 Maret 2025 – 12:40 WIB - Global
Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte
Jumat, 14 Maret 2025 – 08:18 WIB