Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dinkes Ungkap 125 Anak di Jabar Ikut Prosedur Cuci Darah 

Jumat, 02 Agustus 2024 – 16:56 WIB
Dinkes Ungkap 125 Anak di Jabar Ikut Prosedur Cuci Darah  - JPNN.COM
Petugas kesehatan sedang menyiapkan alat hemodialisis atau cuci darah untuk pasien gagal ginjal di Instalasi Hemodialisa RS Hasan Sadikin, Kota Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

Lebih lanjut, Rochady menjelaskan bahwa hemodialisis ini merupakan suatu tindakan pengobatan yang umumnya dilakukan oleh pengidap masalah gagal ginjal baik itu akut hingga kronis. Dengan kondisi itu, pengidap akhirnya diberikan penanganan cuci darah.

"Memang dia memang akut itu misalnya perlu kayak hemodialisis tetapi ada gagal ginjal yang memang sudah bertahun-tahun, dia harus diterapi ya itu yang gagal ginjal akut, dulu pernah kita heboh gara-gara minum obat Paracetamol," terangnya.

Menurut Rochady, efek samping dari obat tertentu bisa berdampak kerusakan pada organ ginjal.

Selain itu, bisa terjadi karena adanya gangguan di aliran darah ke ginjal. Misalnya pada anak-anak yang terjadi pendarahan hebat, karena infekssi atau karena diare dengan dehidrasi berat.

"Dehidrasi berat membuat cairan tidak bisa masuk ke ginjal dan akhirnya ginjalnya mengalami kerusakan atau mungkin juga yang kronik, bisa disebabkan oleh penyumbatan di saluran kemih yang disebabkan oleh tumor. Jadi ada kanker di saluran kemihnya atau ada batu ginjal," jelasnya.

Soal konsumsi minuman dan makanan kemasan oleh anak, Rochady menjelaskan, hal itu memang bisa memicu timbulnya penyakit gagal ginjal. Namun, berangkatnya dari diabetes melitus.

"Efek samping dari penyakit gula pada anak atau diabetes melitus pada anak ini ujung-ujungnya akan ada kerusakan ginjal. Nah nanti kerusakan ginjal ini yang akhirnya anak itu perlu Hemodialisis atau tidak," terangnya.

Dengan begitu, Dinkes Jabar mendorong agar masyarakat menghilangkan anggapan jika gemuk itu merupakan tanda anak sehat. Selain itu masyarakat diminta rajin mengontrol kesehatan anak.

Dinkes Jabar mencatat jumlah pasien anak yang menjalani prosedur pengobatan cuci darah atau hemodialisis di provinsi itu 125 orang sepanjang 2023.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA