Diperas Sopir Taksi, Bule Inggris Malah Dilaporkan ke Polisi
jpnn.com - BATAM - Nasib apes dialami warga negara (WN) Inggris berinisial Sh yang bekerja di salah satu perusahaan di wilayah Batam. Bule yang tinggal di Villa Panbil, Mukakuning itu terpaksa harus berurusan dengan kepolisian.
Sh dipanggil penyidik Satreskrim Mapolresta Barelang untuk dimintai keterangan. Padahal, Sh menjadi korban pemerasan oleh salah satu supir taksi gelap di Batam. Namun, Sh justru dilaporkan oleh dengan tuduhan telah merusak taksi gelap. Pelapornya juga sopir taksi gelap.
Ditemui di Mapolresta Barelang, Senin (27/10), bule berbadan jangkung itu tampak kesal. Dia yang seharusnya jadi korban malah dilaporkan sebagai orang yang bersalah.
Ditemani teman wanitanya Lrs, Sh menuturkan kejadian itu sungguh ironis. Dua minggu yang lalu, Sh dan Lrs menumpangi salah satu taksi gelap dari Nagoya Hill tujuan Villa Panbil. “Sampai di Villa Panbil, sopir taksi ini minta Rp 500 ribu,” ujar Lrs seperti dikutip Batam Pos.
Meskipun merasa tak wajar dengan tarif taksi itu, Sh tetap membayarnya. Hanya saja, ia cuma menyerahkan uang Rp 300 ribu kepada sopir taksi gelap itu.
Namun, niat baik Sh tak diterima oleh sang sopir taksi. Alih-alih menerima uang Rp 300 ribu, sopir taksi itu justru meminta tambahan dengan alasan beberapa bagian mobilnya rusak karena ditumpangi Lh dan pasangannya itu. “Kami heran, apanya yang rusak, sementara kami cuma numpang biasa saja di jok belakang,” ujar Lrs.
Tuduhan pengerusakan itu dilakukan sopir taksi tadi untuk meminta uang lebih ke Sh. “Tapi Sh tetap menolak karena merasa tak merusak apapun,” ujar Lrs.
Sang sopir taksi tetap bersikeras dan mencoba mengancam Sh dengan kunci roda. Melihat ancaman itu, Sh lantas mencoba menangkap besi roda dari sopir taksi sehingga tangannya terluka. “Sh ini memeluk si sopir supaya tak mukul lagi, dan mereka dua terjatuh,” ujar Lrs.