Diperkosa Pacar, Siswi Pilih Jadi PSK
Kamis, 01 Desember 2011 – 11:19 WIB
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), kata Ade, harus me-review metodelogi proses kegiatan belajat mengajar, sebab yang ia lihat, sekolah lebih memberikan penekanan aspek kognitif ketimbang apektif. ”Seharusnya lebih pada aspek psikomotor,” ujarnya.
Ia mencontohkan, setiap momentum kelulusan, siswa mayoritas turun ke jalan dan mencorat-coret baju. ”Jangan biarkan mereka seenaknya dalam berperilaku maupun bersikap. Guru, orang tua serta lingkungan masyarakat harus bisa turut menjaga,” harapnya.
Asep Suherlan, tokoh masyarakat Cempakawarna, Kota Tasikmalaya mengaku prihatin dan miris mengetahui ada pelajar yang menjadi PSK. ”Untuk itu pemkot harus tegas dalam menegakkan Perda 12 (tentang Tata Nilai yang Sesuai Syariat Islam, red),” harapnya.