Diplomasi Jokowi ke Rusia dan Ukraina, Prof Hikmahanto: Mudah-mudahan Menghasilkan Gencatan Senjata
jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Prof Hikmahanto Juwana menilai diplomasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia sangat positif.
“Perjalanan presiden sangat positif. Mudah-mudahan menghasilkan genjatan senjata, utamanya pengakhiran serangan oleh Rusia,” ujar Hikmahanto Juwana dalam keterangan di Jakarta, Jumat (1/7).
Presiden Jokowi sangat cerdas untuk menghadirkan gencatan senjata dengan gambaran besar akan terjadi krisis pangan di negara-negara berkembang, karena perang berdampak pada rantai pasokan gandum dan pupuk.
“Ini yang Bapak Presiden sampaikan dalam pertemuan G7, pertemuan dengan Presiden Zelenskyy dan Presiden Putin,” ungkap Hikmahanto.
Dia menambahkan Presiden Jokowi esensinya ingin menyampaikan terlepas dari alasan dari pihak-pihak yang terlibat dalam perang, termasuk AS dan sekutunya bahwa perang akan membawa penderitaan pada rakyat banyak di negara berkembang. Oleh karena itu, perang harus dihentikan.
Selanjutnya Presiden Zelenskyy dan Presiden Putin antusias atas kehadiran Presiden Joko Widodo. Ini karena dua negara tersebut sudah lelah dalam perang.
Bagi Rusia, mereka butuh Presiden Jokowi agar memiliki alasan untuk menghentikan serangan. “Rusia tidak ingin mengulangi kebodohan AS yang keluar secara tiba-tiba dari Afghanistan,” kata dia.
Tentu gencatan senjata tidak akan dirasakan langsung, tetapi perlahan-lahan akan berkurang. “Nanti kita akan lihat Ukraina bisa lakukan ekspor gandum dan Rusia juga bisa ekspor pupuk ke negara-negara berkembang,” ungkap Hikmahanto Juwana.