Dirazia, Banyak Koper Jamaah Haji Berisi Zamzam
“Memang ada yang sengaja membawa pipa paralon untuk menyembunyikan air zamzam,” kata Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daerah Kerja Madinah Maskat Ali Jasmun ditemui saat melakukan sweeping air zamzam di dalam koper.
Maskat pun memberikan penjelasan kepada jamaah bahwa ada larangan membawa air zamzam. Selain itu keberadaan cairan tersebut bisa berbahaya untuk penerbangan. Bila airnya merembes kemudian mengakibatkan ada konsleting pada pesawat, maka itu berbahaya untuk keselamatan jamaah sendiri.
Ditemukan juga koper yang tampak tidak mengembang, tetapi saat ditimbang beratnya mencapai 29 kilo gram. Ternyata setelah dibuka isinya hampir seluruhnya air zamzam yang dikemas dalam jerigen yang dibungkus keresek merah.
Koper tersebut milik Suparlan jamaah asal Bojonegoro, Jawa Timur. Begitu juga dengan koper milik Lestariningtiyas yang merupakan kerabat Suparlan juga berisi air zamzam yang dikemas dalam bentuk yang sama.
Saat petugas mengeluarkan air zamzam tersebut, Suparlan mengaku kecewa karena oleh-oleh yang diharapkan tetangga, sahabat, saudara, di kampung halamannya tidak bisa dipenuhi. Tampak Suparlan mengangkat lima jerigen air zamzam berukuran masing-masing 5 liter ke dalam. Kemudian tidak lama ia kembali dari kamarnya dan membawa sejumlah oleh-oleh haji lainnya dan memasukannya ke dalam koper untuk mengganti beban air zamzam yang tidak bisa dimasukkan.
Begitu juga dengan Tuti Alawiyah, jamaah asal kebumen Jawa Tengah yang tergabung dalam Kloter 37 Embarkasi Solo (SOC). Kelebihan berat koper membuat petugas harus membongkar kopernya sampai akhirnya ditemukan air Zamzam yang sudah dikemas rapi dengan alumunium foil dan plastik. Dikatakan Tuti dirinya sengaja membawa air zamzam dari Tanah Suci dikarenakan banyak kerabatnya yang meminta air zamzam yang asli dari Tanah Suci, meskipun sebetulnya dirinya sudah membeli air zamzam sebanyak 10 liter di tanah air.
“Kami sudah ikhtiar tapi Allah belum mengizinkan, memang dari dulu sudah dilarang tapi tahun-tahun kemarin banyak juga yang lolos jadi kita ikhtiar saja ternyata gagal, ya tidak apa-apa,” katanya.
Sementara Sekretaris Daker Madinah Syarif Rahman yang ikut memantau langsung penimbangan dan sweeping koper jamaah, sesekali harus bersitegang dengan jamaah yang tidak mau membuka kopernya.