Dirjen IDP Kemlu Buka Pelatihan Petani Mozambik

Kamis, 25 Maret 2010 – 15:41 WIB

MAGANG - Duta Besar Mozambik (tengah) foto bersama dengan Dirjen IDP Kemlu Andri Hadi (sebelah kanannya), Kepala P4 Kemtan Heri Sulyanto, serta pejabat Kemtan dan para peserta program magang, usai acara pembukaan program, Kamis (25/3). Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN.

JAKARTA - Bertempat di lantai 6 Gedung D Kementerian Pertanian RI (Kemtan) di kawasan Ragunan, Jakarta, Kamis (25/3), sejumlah utusan petani Mozambik resmi memulai rangkaian Program Magang (Pelatihan) Pertanian di Indonesia. Program yang bakal berjalan selama kurang lebih dua bulan ini (hingga 21 Mei 2010), meski hanya diikuti oleh sebanyak enam orang, namun di antaranya selain empat petani Mozambik, juga melibatkan satu orang petugas penyuluh pertanian, serta satu pejabat pemerintah negeri itu.

Program magang di bawah kerjasama Kemtan dan Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) ini sendiri, disebutkan bakal mengambil lokasi di tiga daerah, masing-masing yakni di Jakarta, Yogyakarta, serta Jawa Barat. Dalam acara pembukaan program, yang dilakukan secara resmi oleh Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kemlu, Andri Hadi, selain didampingi oleh Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Pertanian (P4) Kemtan, Heri Sulyanto, turut pula hadir Duta Besar LBPP Republik Mozambik di Indonesia, Carlos Agostinho do Rosario.

Dalam salah satu bagian paparannya, Heri Sulyanto menyebutkan bahwa pada dasarnya kegiatan serupa dalam bentuk kerjasama Kemtan dan kemlu, sebelumnya sudah pernah tiga kali diadakan. Pihaknya sendiri senantiasa menyambut baik serta siap untuk terus mengembangkan program ini. Disebutkannya lagi, dalam kegiatan terdahulu, negara-negara sahabat yang pernah terlibat antara lain adalah dari Kamboja, Myanmar, Fiji, Gambia dan Senegal.

Sementara itu, Andri Hadi dalam bagian sambutannya yang sekaligus disampaikan demi membuka program ini secara resmi, menyebutkan bahwa khusus untuk program kerjasama dengan Mozambik ini, pada dasarnya sudah lebih dulu tertuang lewat kesepakatan Komisi Bersama kedua negara pada tahun 2007 lalu. "Program seperti ini pada intinya juga, kita anggap khususnya mampu meningkatkan people to people contact, terutama ketika petani dari kedua negara saling berinteraksi selama program," katanya.