Dirnarkoba Bali Terjerat OTT Kasus Pemotongan Anggaran dan 86 Kasus Narkoba
jpnn.com - JAKARTA - Propam Mabes Polri menggelar operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Dirnarkoba Polda Bali, Kombes F, Senin (19/9). Ia ditangkap karena memainkan anggaran DIPA 2016.
Kombes F bahkan disinyalir sering menyelesaikan perkara narkoba dengan para tersangka dengan iming-iming uang.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku belum mendapatkan informasi detail terkait OTT tersebut. Namun, Tito mengapresiasi tangkapan Propam Mabes Polri itu.
Menurutnya, hal ini menunjukkan hanwa Propam sangat memberikan atensi terhadap oknum yang bertindak koruptif.
"Saya belum tahu detailnya. Kalau memang benar ini saya apresiasi kepada Paminal dan Propam karena mereka berarti sudah menjalankan perintah saya. Perintah saya dalam beberapa rapat terakhir lebih kurang minggu lalu pada saat gelar operasional, kebijakan saya adalah perang terhadap narkoba," kata Tito di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (20/9).
Tito mengakui bahwa dirinya memang memberikan instruksi khusus terhadap oknum Polri yang terlibat dalam kasus narkoba. Bahkan, demi meminimalisir adanya permainan dalam tindak pidana narkoba, Tito membuat program reward untuk diterapkan kepada jajaran narkoba di seluruh kepolisian.
"Tidak ada prestasi dalam waktu sebulan, seratus hari masa jabatan saya sebagai Kapolri, maka Ditnarkoba akan dievaluasi, kasarnya diganti. Sebaliknya yang berprestasi kita akan berikan reward, entah dalam bentuk promosi atau apapun juga. Nah setelah itu kita minta dari Paminal, Propam melakukan back-up. Back-up melakukan operasi tertutup," kata Tito.
"Silakan operasi tertutup Paminal kalau ada pejabat atau anggota yang tidak memenuhi perintah saya tadi untuk melakukan perang terhadap narkoba, lakukan operasi terhadap mereka. Jadi saya berpikir kalau memang ada ini Paminal sudah menjalankan perintah saya," beber mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini.