Disabilitas Bisa Bikin Konten Menarik, Ini Tips dari Ahlinya
jpnn.com, JAKARTA - Setiap warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk mengembangkan diri, baik disabilitas maupun nondisabilitas di berbagai tempat, termasuk ruang digital.
Inklusivitas di ruang digital menjadi wujud dari keberhasilan pemberdayaan bagi disabilitas untuk terus meningkatkan kompetensinya.
Kepala Divisi Program Siberkreasi Abdurrahman Hamas Nahdly mengatakan kesadaran itu perlu ditumbuhkan baik di kalangan disabilitas sendiri maupun bagi pemerintah dan masyarakat secara umum.
"Saya berharap workshop Literasi Digital Inklusi untuk Disabilitas bisa memberikan ilmu, baik secara teoritis maupun secara praktis, supaya teman-teman dapat belajar menggunakan marketplace di ruang digital," kata Abdurrahman Hamas.
Hal itu disampaikannya pada sambutan di acara workshop besutan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Siberkreasi bersama Komunitas Difapedia dan UKM Peduli Difabel Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta baru-baru ini yang diikuti sekitar 100 anggota Difapedia.
Tidak hanya membahas soal pemanfaatan marketplace untuk meningkatkan kompetensi bagi disabilitas, Hamas juga menyampaikan harapannya mengenai implementasi undang-undang dan peraturan pemerintah, termasuk peraturan daerah yang berisi poin-poin inklusivitas.
"Semoga inklusivitas bagi disabilitas bisa dijalani dengan penuh kesadaran dan sama-sama memanusiakan. Di awal-awal pelaksanaan pasti ada kekurangan, tetapi yang terpenting kebijakan pemerintah harus mengarah ke progresivitas,” tambahnya.
Pada kesempatan sama, Content Specialist Lalu Bintang Wahyu Putra menyampaikan mengenai ilmu-ilmu praktis dalam pembuatan konten bagi disabilitas.