Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Diserbu Lewat Darat dan Udara, Titik Api Mulai Padam

Kamis, 19 Juli 2018 – 13:57 WIB
Diserbu Lewat Darat dan Udara, Titik Api Mulai Padam - JPNN.COM
Manggala Agni memadamkan titik api sejak dini. Foto: KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Titik api atau hotspot dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai terdeteksi. Lima provinsi, satu kabupaten di Provinsi Aceh dan tiga Kabupaten di Provinsi Jambi telah menetapkan Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap. Provinsi dimaksud adalah Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

''Tim terpadu yang terdiri dari anggota Manggala Agni KLHK, TNI, Polri, pihak swasta, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan aparat desa, terus melakukan pemadaman siang dan malam. Mereka masih ada di lapangan saat laporan ini dibuat,'' kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan, Kamis (19/7).

Khusus untuk karhutla yang sempat meluas di Padamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, saat ini telah berhasil diatasi. Tim terpadu 'menyerbu' lokasi hotspot melalui jalur darat dan udara. ''Sejak kemarin sore titik api di Padamaran sudah berhasil dipadamkan,'' tegas Raffles.

Anggota Manggala Agni KLHK bersama tim terpadu lainnya, harus bekerja keras untuk memadamkan titik api melalui jalur darat. Karena tak jarang, karhutla terjadi di rute-rute yang sangat sulit dan minim sumber air.

Jika akses roda empat tidak memungkinkan, maka pemadaman dilakukan menggunakan kendaraan roda dua, bahkan jika masih saja sulit, anggota Manggala Agni bersama tim terpadu akan menggendong alat pemadam secara manual untuk mengatasi meluasnya titik api. ''Rutenya banyak yang sulit-sulit, namun tim tetap bekerja tiada henti siang dan malam. Pantang pulang sebelum padam,'' tegas Raffles.

Untuk melakukan pemadaman titik api lewat udara, diturunkan 17 unit helikopter untuk melakukan water boombing di empat Provinsi yang telah menetapkan status darurat. Di antaranya delapan heli di Propinsi Riau, empat heli di Sumsel, tiga heli di Kalbar, dan dua heli di Kalteng. Unit heli ini berasal dari KLHK, BNPB, TNI AU dan pihak swasta.

Sebanyak 23.412.700 liter air telah dijatuhkan untuk melakukan water boombing. Rinciannya, di Provinsi Riau telah dijatuhkan sebanyak 21.729.200 liter air di Kab. Meranti, Siak, Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Kota Dumai dan Kota Pekanbaru.

Selain itu di Provinsi Sumatera Selatan, dijatuhkan sebanyak 1.583.500 liter air di Kab. Muba, OKI, Ogan Ilir dan Banyuasin. Sedangkan di Provinsi Kalimantan Tengah dijatuhkan sebanyak 100.000 liter air di Kota Palangkaraya dan Kab. Barito Selatan.

Lima provinsi, satu kabupaten di Aceh dan tiga kabupaten di Jambi telah menetapkan Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News