Disiapkan Soal UN 2019 Khusus untuk Siswa Terdampak Bencana
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Balitbang Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan, konten yang diujikan pada Ujian Nasional (UN) 2019 akan disesuaikan dengan materi pembelajaran terakhir sebelum proses pembelajaran terganggu akibat bencana.
”Anak-anak yang terdampak akan dilayani sesuai dengan apa yang sudah dipelajari,” tutur Totok.
Kebijakan itu juga berlaku bagi siswa terdampak yang berpindah sekolah ke daerah lain. Totok menjelaskan, saat ini tengah dilakukan pendataan oleh sekolah penampung melalui sistem pendataan bernama Bio UN.
”Sekolah ini mengidentifikasi siswa tersebut. Berasal dari mana, belajarnya sampai di semester berapa. Nanti secara spesifik soalnya akan disesuaikan,” katanya.
Lebih lanjut Totok mengungkapkan, pelaksanaan UN di daerah terdampak bencana tetap bisa diselenggarakan dengan berbasis komputer (UNBK). Kemendikbud menyiapkan metode yang disebut remote printing jika tidak tersedia komputer.
”UNBK dilaksanakan dengan alat kertas. Itu sudah by name. Jadi masing-masing anak memiliki naskah soal yang berbeda satu sama lain,” kata Totok. Namun, Totok menambahkan, pihaknya tetap akan melihat jumlah siswa yang menggunakan metode tersebut.
Kebijakan pelaksanaan UN di daerah terdampak bencana telah dimuat dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN Tahun 2019. Dalam dokumen itu disebutkan bahwa Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai penyelenggara UN berkoordinasi dengan Balitbang, direktorat, dan pemerintah daerah terkait akan mengatur secara khusus pelaksanaan UN di daerah terdampak bencana berkaitan dengan jadwal, tempat, moda pelaksanaan, bahan, dan pengolahan hasil UN.
Sementara itu, mengenai pendidikan ketahanan bencana, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa materi itu dimasukkan ke dalam kurikulum. Bukan berupa mata pelajaran khusus. ”Nanti satu paket di dalam Penguatan Pendidikan Karakter. Kami usahakan mulai tahun ajaran 2019,” ujarnya.